Bisa romantis tapi gak kompak ngasuh anak?

Rio dan Susan selalu foto mesra di media sosial. Di rumah, mereka saling membantah di depan anak dan
saling menyalahkan, dan saling lempar tanggung jawab ketika anak membutuhkan bantuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa relasi antara suami dan istri memiliki hubungan timbal balik dengan pola kerja sama mereka dalam mengasuh anak (coparenting). Artinya, kualitas hubungan pernikahan yang baik akan berdampak positif pada kekompakan mereka dalam menjalani peran sebagai orang tua. Begitu pula sebaliknya—semakin harmonis kerja sama dalam mengasuh anak, semakin kuat pula kualitas relasi pernikahan mereka.
Berbagai studi ilmiah juga menegaskan bahwa keharmonisan dalam pernikahan dan kekompakan dalam pengasuhan adalah dua elemen vital bagi keberfungsian keluarga. Kedua komponen ini saling memengaruhi dan menjadi fondasi penting bagi tumbuh kembang anak yang optimal.
Namun, apakah foto mesra dan perilaku romantis di depan umum menjadi indikator berfungsinya relasi pernikahan? Ternyata tidak! Kita bisa saja rutin jalan berdua setiap malam minggu, ngafe di mal, dan rajin unggah kebersamaan di Instagram… tetapi di rumah, justru saling menyalahkan dan mengkritik cara masing-masing dalam mendidik anak.
Kondisi ini tentu menimbulkan rasa kesal dan sakit hati. Jika dibiarkan menumpuk, kekesalan tersebut bisa berubah menjadi bom waktu. Apalagi jika kemesraan di media sosial hanyalah topeng, sementara dalam keseharian, salah satu pasangan lepas tangan dan menyerahkan seluruh urusan anak kepada yang lain. Ketimpangan ini bisa menimbulkan perasaan tidak dihargai, bahkan menumbuhkan kebencian.
Tumpukan perasaan negatif seperti kesal dan kecewa, bila tidak diatasi, perlahan-lahan akan mengikis relasi pernikahan. Seperti bom waktu—diam-diam menghancurkan dari dalam.
Apa sih tanda-tanda adanya masalah coparenting?
Sederhananya adalah selalu menghindari pembicaraan dengan anak mengenai pengasuhan
anak. Tanda lain adalah berdebat soal pengasuhan. Hal ini menjadi lebih runyam ketika berdebat soal
pengasuhan di depan anak. Pembagian tugas-tugas pengasuhan yang tidak adil atau ketidak terlibatan
dalam pengasuhan anak, juga menjadi salah satu tanda-tanda adanya masalah coparenting. Ada lagi
yang lebih berbahaya…. Saling menyalahkan dan menyudutkan pasangan di depan anak. Wowww… ini
sangat berbahaya karena dapat menghancurkan relasi.
Bagaimana mengantisipasi saat gak kompak ngasuh anak sambil tetap menjaga romantisme?
Waktu berdua dengan pasangan sangat penting, dan tidak boleh diabaikan. Tetapi jangan lupa juga
untuk meluangkan waktu untuk membahas apa yang terjadi pada anak, dan membahas isu pengasuhan.
Sharing kekawatiran masing-masing mengenai perkembangan anak, serta diskusi antara suami istri soal
strategi pengasuhan, akan memperkaya kualitas relasi pernikahan kita. Obrolan mengenai apa yang
terjadi saat gak kompak ngasuh anak serta serta cara yang efektif menghadapi setiap anak sesuai dengan keunikahannya, juga
akan meningkatkan kualitas coparenting kita. Berbagi peran dan tugas antara suami dan istri sesuai
dengan kelebihan masing-masing dapat menjadi salah satu strategi coparenting, misalnya suami
mengajar anak matematika karena lebih mampu, istri mengatur jam tidur anak, karena lebih tegas.
Satu hal lagi yang juga penting, terkadang suami dan istri bisa sama-sama emosi, dan ini kalau dibiarkan
akan meledak dan memberikan efek negatif bagi perkembangan anak. Karena itu ciptakan kode rahasia
antara suami istri sebagai tanda meminta time out ketika emosi memuncak di depan anak. Kemudian
carilah waktu tenang untuk menyelesaikan konflik dengan pasangan tanpa kehadiran anak.
Selamat membangun kekompakan dalam mengasuh anak sambil meningkatkan romantisme Anda
dengan pasangan!
Penulis: Prof. Jenny Lukito Setiawan, M.A., Ph.D., Psikolog
Penulis adalah ahli Psikologi Pernikahan dan Keluarga, konsultan program penguatan pernikahan dan
keluarga di Universitas Ciputra Marriages and Families, konselor pernikahan di Universitas Ciputra
Psychological Services Center, dan pengajar di Fakultas Psikologi Universitas Ciputra.
Others
- Bisa romantis tapi gak kompak ngasuh anak? July 3, 2025
- Parenting VOC vs Gentle Parenting June 11, 2025
- Remaja Gak Butuh Ditanya, Tapi Dipahami May 7, 2025
- LIVE INSTAGRAM: Makna Tersembunyi di Balik “Gak Apa-Apa” May 7, 2025
- Ayah Juga Bisa Merasa Kesepian? April 18, 2025